memuat…

Presiden terpilih AS Donald Trump. Foto/anadolu

WASHINGTON – Tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang mempertimbangkan opsi untuk menargetkan Iran, termasuk serangan langsung ke fasilitas nuklirnya.

Kabar itu menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada Wall Street Journal (WSJ).

Selama masa jabatan presiden pertamanya dari tahun 2017 hingga 2021, Trump menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral tahun 2015, yang dimaksudkan untuk mendorong Iran memperoleh senjata nuklir, dan meluncurkan apa yang disebutnya sebagai “kampanye tekanan maksimum.”

Para ajudan Trump kini tengah membahas strategi “tekanan maksimum 2.0”, yang dapat mencakup aksi militer secara langsung, demikian laporan surat kabar tersebut pada hari Jumat (13/12/2024).

Trump diketahui telah memberi tahu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon baru-baru ini bahwa dia tidak ingin Iran memiliki senjata nuklir di bawah pengawasannya.

Teheran menyangkal mereka ingin mencapai kemampuan nuklir, tetapi telah menimbun sejumlah besar uranium yang diperkaya tinggi sebagai balasan atas sabotase Trump terhadap perjanjian nuklir tersebut.

Menurut WSJ, pemerintahan baru sedang mencari opsi yang tidak akan menyeret AS ke dalam perang besar di Timur Tengah.

Para pengkritik keras Iran percaya Trump akan memiliki sedikit kesempatan untuk bertindak setelah menjabat…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini