Roket Starship raksasa milik SpaceX berpotensi mengubah ekonomi antariksa komersial, memastikan posisi Amerika sebagai pemimpin global dalam perlombaan antariksa, dan menempatkan manusia di Mars untuk pertama kalinya. Tapi pertama-tama ia harus mencapai orbit.
Hal ini menjadi lebih mungkin terjadi seiring dengan percepatan program uji Starship dan perusahaan semakin menunjukkan kemampuan kuat roket tersebut. Namun bagi banyak orang, Starship pada dasarnya masih merupakan proyek sia-sia dari orang terkaya di dunia. Artikel ini akan mencoba menjelaskan asal muasal roket tersebut dan ke mana tujuannya.
Apa itu Kapal Luar Angkasa?
Dengan tinggi hampir 400 kaki, Starship adalah roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat. Sebagai perbandingan, Falcon 9 yang banyak digunakan perusahaan memiliki tinggi 229 kaki, dan Saturn V yang membawa misi Apollo ke bulan memiliki tinggi 363 kaki.
Starship juga mewakili alasan keberadaan SpaceX: untuk menyebarkan “cahaya kesadaran,” seperti yang dikatakan Musk, melalui tata surya, dimulai dari bulan dan Mars.
Roket ini terdiri dari dua tahap: booster Super Heavy dan tahap kedua, yang juga disebut Starship. Saat lepas landas, Super Heavy menghasilkan daya dorong sebesar 16,7 juta pon menggunakan 33 mesin Raptor. Itu adalah jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk membawa 100-150 ton kargo dan awak ke dataran rendah Bumi…