Bulan lalu, tim peneliti menggunakan superkomputer tercepat di dunia untuk mengatasi permasalahan yang cukup besar: sifat atom dan materi gelap alam semesta.
Superkomputer itu disebut Frontier; baru-baru ini, tim peneliti menggunakannya untuk menjalankan simulasi astrofisika terbesar di alam semesta. Ukuran simulasi superkomputer tersebut sesuai dengan survei yang dilakukan oleh observatorium teleskop besar, yang hingga saat ini belum mungkin dilakukan. Perhitungan yang mendasari simulasi ini memberikan landasan baru bagi simulasi kosmologis mengenai kandungan materi di alam semesta, mulai dari segala sesuatu yang kita lihat hingga benda tak kasat mata yang hanya berinteraksi dengan materi biasa secara gravitasi.
Apa sebenarnya yang dihitung oleh superkomputer Frontier?
Frontier adalah superkomputer kelas exascale, yang mampu menjalankan triliunan (satu miliar-miliar) kalkulasi per detik. Dengan kata lain, mesin yang layak untuk melakukan tugas besar yang mensimulasikan fisika dan evolusi alam semesta yang diketahui dan tidak diketahui.
“Jika kita ingin mengetahui apa yang terjadi di alam semesta, kita perlu mensimulasikan kedua hal ini: gravitasi serta semua fisika lainnya termasuk gas panas, dan pembentukan bintang, lubang hitam, dan galaksi,” kata Salman Habib, direktur divisi ilmu komputasi di Laboratorium Nasional Argonne, di Laboratorium Nasional Oak Ridge