memuat…
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional. Foto/Sputnik/Mikhail Metzel
Perintah tersebut diterbitkan pada hari Selasa (19/11/2024) bersamaan dengan versi revisi dokumen militer utama.
Menurut doktrin baru tersebut, Rusia dapat menggunakan pencegahan nuklir untuk mencegah agresi oleh kekuatan musuh dan blok militer yang memiliki senjata pemusnah massal atau senjata konvensional dalam jumlah besar.
Negara-negara yang menyediakan ruang keamanan bagi pihak lain untuk mempersiapkan dan melancarkan serangan terhadap Rusia serta kepatuhan terhadap kebijakan tersebut.
Serangan oleh satu anggota blok, termasuk yang tidak memiliki senjata nuklir, akan dianggap sebagai serangan oleh seluruh kolektif.
Hal yang sama berlaku jika suatu negara yang secara resmi tidak tergabung dalam organisasi militer yang didukung oleh kekuatan nuklir.
Tujuan Rusia adalah untuk memastikan “calon agresor mewujudkan pencapaian tidak akan dapat dihindari” jika negara tersebut diserang, menurut doktrin tersebut.
Sekutu militer Rusia akan menikmati perlindungan yang sama.
Dokumen tersebut mencantumkan sepuluh ancaman yang memerlukan tindakan pencegahan, mulai dari ancaman nuklir yang dimiliki pihak yang mengancam, hingga potensi penyebaran…