Platform audio yang berbasis di India, Pocket FM, memiliki lebih dari 200.000 jam konten di layanan ini. Namun, CEO perusahaan, Rohan Nayak, yakin bahwa platform tersebut masih memiliki ruang untuk berkembang dalam hal menciptakan konten orisinal dan memperluas perpustakaannya ke berbagai genre dan sub-genre. Cara tercepat untuk melakukannya adalah dengan memanfaatkan alat AI yang akan membantu dalam produksi audio, strategi penulisan, dan mengadaptasi cerita tersebut untuk wilayah geografis yang berbeda.
“Saya masih merasa katalog konten kami tidak cukup untuk pengguna kami. Ada begitu banyak genre dan sub-genre yang tidak kami miliki di perpustakaan kami. Saya rasa kami tidak memiliki kedalaman konten yang termasuk dalam kategori hiburan dewasa,” kata Nayak kepada TechCrunch melalui telepon.
Perusahaan telah menjalin kemitraan yang luar biasa dengan ElevenLabs untuk mengubah tulisan menjadi seri audio. Hal ini menghasilkan produksi 5 kali lebih cepat dan biaya 30 kali lebih rendah dibandingkan dengan seri audio yang dibuat secara profesional.
“Kami telah menguji kinerja adaptasi AI ini di berbagai pasar, dan kami melihat hasil yang menggembirakan. Kami masih menyempurnakan model kami untuk mengatasi kesalahan, namun kami merasa teknologinya cukup baik untuk digunakan dalam produksi pertunjukan,” kata Nayak.
Salah satu alat AI yang dicoba Pocket FM melayani adopsi cerita di berbagai wilayah. Perusahaan tersebut mengatakan telah melatih model internal yang tidak hanya melihat terjemahan tetapi menangani…