Seorang pria yang berdiri di dinding luar penjara Saydnaya yang terkenal di Suriah, dekat Damaskus, memanggil nama-nama dari setumpuk kertas di tangannya.
Wajah-wajah di antara kerumunan yang berkumpul memandangnya dengan campuran harapan dan ketakutan. Dari belakang kerumunan muncul ledakan kemarahan yang tak tertahan yang ditujukan kepada Bashar al-Assad.
Ribuan tahanan dibebaskan dari penjara Assad setelah pasukan Suriah menggulingkan kediktatoran Assad yang telah berlangsung selama dua dekade pada akhir pekan. Beberapa dari mereka yang muncul sudah lama dikhawatirkan meninggal. Beberapa hari kemudian, banyak orang masih melakukan perjalanan ke Saydnaya dengan harapan mendapat kabar tentang orang-orang terkasih yang telah lama menghilang ke dalam perutnya.
“SAYA [had] empat anak di penjara ini,” kata Hosni Korno sambil memegang catatan tanggal lahir mereka. “Dari tahun 2012. Di sini, di penjara ini.”
A Laporan tahun 2017 oleh Amnesty International menyebut Saydnaya sebagai “rumah jagal”, yang mendokumentasikan pelecehan dalam skala industri termasuk pemerkosaan, penyiksaan dan eksekusi. Orang sering dihilangkan karena menjadi demonstran,…