Sebuah penerbangan Spirit Airlines dengan tujuan ibu kota Haiti, Port-au-Prince, terkena tembakan pada hari Senin, memaksanya dialihkan ke negara tetangga, Republik Dominika.
Bandara utama Haiti juga ditutup sementara pada hari Senin ketika geng-geng berusaha merebut kendali, kedutaan besar AS melaporkan, pada hari yang sama ketika perdana menteri sementara yang baru diperkirakan akan mengambil alih kepemimpinan negara yang menghadapi gelombang kekerasan.
Baku tembak antara geng dan polisi terjadi di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dan petugas bersenjata lengkap bersembunyi di balik tembok ketika warga sipil berlarian ketakutan. Di lingkungan kelas atas lainnya, geng-geng membakar rumah-rumah.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Haiti mengeluarkan peringatan perjalanan yang mengatakan bahwa bandara kota tersebut ditutup karena “upaya yang dipimpin geng untuk memblokir perjalanan ke dan dari Port-au-Prince yang mungkin mencakup kekerasan bersenjata, dan gangguan terhadap jalan, pelabuhan, dan bandara.”
“Kedutaan Besar AS mengetahui adanya penghentian sementara operasi di bandara Touissant L’Overture mulai 11 November,” kata pernyataan kedutaan. Situasi keamanan di Haiti tidak dapat diprediksi dan berbahaya.
Beberapa maskapai penerbangan membatalkan penerbangan
Peringatan itu muncul setelah laporan bahwa geng-geng menembaki penerbangan maskapai Spirit dan foto-foto yang dibagikan kepada media menunjukkan lubang peluru di pesawat, meskipun…