memuat…

Pada awalnya, organisasi ini memiliki nama Sopo Tresno, yang memiliki makna literal 'siapa suka atau siapa cinta'. Foto: Ist

MUHAMMADIYAH kini tengah memperingati milad yang ke-112. Organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini lahir pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan 18 November 1912 M. Muhammadiyah dan KH Ahmad Dahlan tercatat sebagai pejuang yang memberdayakan perempuan. Seperti apa itu?

“Melalui pendidikan,” tulis Prof.Dr.Abdul Munir Mulkhan dalam “Kiai Ahmad Dahlan Menggantikan Jimat, Dukun, dan Yang Keramat Dengan Ilmu Pengetahuan Dasar Pencerahan Umat Bagi Pemihakan Terhadap Si Ma'un“dalam buku”KH Ahmad Dahlan (1868-1923)“.

Buku ini diterbitkan Museum Kebangkitan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Abdul Munir Mulkan adalah Guru Besar tetap UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Guru Besar Emiritus Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kala itu, kaum perempuan lebih diposisikan sebagai istri yang mampu melahirkan anak, berhias untuk suami, melayani suami, dan fungsi domestik lainnya.

Oleh karena itu, lanjut Abdul Munir Mulkhan, sangat populer kata bijak bagi perempuan dengan tiga fungsi, yaitu “macak, manak, masak” (berhias, melahirkan anak, dan memasak buat suami dan anggota keluarga).

Pendidikan bagi perempuan tidak lebih terkait dengan tiga fungsi domestik “M” tersebut, bukan dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi publik. Melihat…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini