memuat…

Kesehatan mental dapat terjadi karena adanya tekanan dari luar, termasuk keluarga yang memicu tindakan merugikan diri sendiri. Foto/rehabblog

JAKARTA – Kesehatan mental, khususnya dilakangan remaja adalah isu yang semakin penting. Masalah ini tidak hanya berdampak pada kondisi emosional mereka, juga bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka.

Kesehatan mental juga dapat terjadi karena adanya tekanan dari keluarga yang tidak memahami mereka dan mempunyai ekspektasi yang tinggi sehingga menjadi pemicu utama seseorang melakukan self-harm.

Apa itu Self-Harm?
Self-harm adalah tindakan fisik yang dilakukan seseorang untuk menyakiti dirinya sendiri, seperti menyayat tangan (yang juga dikenal dengan istilah cutting), memukul tubuh, menarik rambut dengan paksa dan sebagainya.

Tindakan ini sering kali menjadi cara bagi seseorang untuk mengalihkan rasa emosional sakit yang mendalam, memberikan rasa “lega sementara” dari perasaan cemas atau tertekan. Bagi sebagian orang, melukai diri sendiri merupakan pelarian dari masalah dan beban emosional yang alami mereka.

Meski tindakan ini dapat memberikan keringanan dan mengalihkan perhatian, self-harm sebenarnya hanya menyelamatkan kondisi emosional maupun fisik. Hal ini dapat menimbulkan rasa bersalah, meninggalkan bekas luka, dan ketergantungan.

Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwasanya self-harm bukanlah solusi yang tepat, melainkan bentuk pelatpiasan…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini