memuat…

Pangkalan Udara Hmeimim digunakan sebagai pintu kabur Bashar Al Assad. Foto/X/@MarioNawfal

DAMASKUS – Rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah runtuh setelah menghadapi serangan pemberontakan yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Syam (HTS). Setelah Damaskus jatuh, Assad melaporkan melarikan diri ke luar negeri bersama keluarganya.

Sejumlah media internasional menyebut Assad memilih Rusia sebagai tempat pengungsinya. Selain karena kedekatannya dengan Presiden Vladimir Putin, Moskow juga disebutkan memberi Assad dan keluarganya suaka atas dasar kemanusiaan.

Hal menarik dari pengungsi Assad adalah kepergiannya yang sangat cepat dan tidak terdeteksi musuh. Padahal, jika tertangkap oleh pemberontak, ia bisa saja langsung dibunuh tanpa belas kasihan.

Beberapa waktu berlalu, diketahui bahwa pengungsi Assad ini dibantu oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Moscow Times melaporkan Lavrov menggunakan koneksinya agar Assad bisa kabur lewat pangkalan udara Hmeimim pada Minggu (8/12) dengan selamat.

Pangkalan Udara Hmeimim

Mendapati Damaskus yang tidak bisa lagi dipertahankan, Bashar al-Assad memutuskan untuk melarikan diri. Ia pergi ke Rusia melalui pangkalan udara Hmeimim pada Minggu (8/12) dengan transponder pesawat yang dimatikan guna menghindari pendeteksian radar.

Sebagai informasi, pangkalan udara Hmeimim terletak di provinsi Latakia, Suriah. Meski pangkalan tersebut dimiliki Suriah,…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini