memuat…

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bungkam dengan krisis politik di Korea Selatan. Foto/X/@DPRK_Berita

SEOUL – Korea Utara telah mempertahankan kebungkaman yang mencolok atas peristiwa dramatis yang terjadi di Korea Selatan mulai Selasa malam, ketika Presiden Yoon Suk-yeol membuat keputusan mengejutkan untuk diberlakukannya darurat militer yang gagal.

Keadaan darurat militer, yang dibatalkan dalam waktu enam jam, telah memicu pemungutan suara pemakzulan terhadap Yoon. Apalagi ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) milik Yoon sendiri telah menghancurkan penangguhan kekuasaan kepresidenannya.

Meskipun terjadi kekacauan politik dan protes tanpa henti di Seoul yang menuntut Yoon digulingkan, Pyongyang tetap bungkam, tidak memberikan komentar apa pun tentang perkembangan tersebut empat hari kemudian.

Yoon mengumumkan pemberlakuan darurat militer pada pukul 10.25 malam hari Selasa (1325GMT) tetapi mengumumkan pencabutannya dalam waktu enam jam pada pukul 4.27 pagi hari Rabu (1927GMT, Selasa).

Pemberlakuan darurat militer diperlukan untuk “melindungi negara dari pasukan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan unsur-unsur anti-negara,” kata Yoon, 63 tahun, kepada Nation dalam pidato larut malam.

Tanpa membagikan perincian apa pun tentang ancaman yang disampaikan oleh Pyongyang, Yoon menuduh oposisi utama Partai Demokrat (DP) “melumpuhkan pemerintahan semata-mata demi pemakzulan, menyelidiki khusus, dan melindungi…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini