memuat…

Syuraih bin al-Harits lahir di Yaman kota al-Kindi, hidup lama di masa jahiliyah. Ilustrasi: AI

Suatu ketika Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kehilangan pakaian perang yang menjadi kesayangannya. Lalu dia mendapatkan barang tersebut berada di tangan seorang kafir dzimmi (kafir yang dilindungi di negeri Islam) yang tengah berjualan di pasar Kufah. Begitu melihatnya, spontan Ali berkata: “Ini adalah milikku yang jatuh dari takaku pada malam anu di tempat anu.”

Hanya saja, si kafir mengelak dan berkata, “Ini adalah barangku dan berada di hadapan wahai amirul mukminin!”

“Ini milikku, aku tak merasa pernah menjualnya kepada orang lain atau memberikannya hingga sampai berada di tanganmu,” jawab Ali bin Abu Thalib.

“Kalau begitu kita datang kepada qadhi!” tantang si kafir.

“Engkau adil, mari kita ke sana!” sambut Khalifah Ali.

Maka pergilah keduanya menuju qadhi Syuraih bin al-Harits . Qadhi sangat terkenal karena sebelum menjadi qadhi sempat mengalahkan Khalifah Umar bin Kattab dalam menyelesaikan masalah kuda dengan orang kampung.

Dr Abdurrahman Ra'fat Basya dalam “Mereka adalah Para TabiinMenyebutkan setelah Khalifah Ali dan rivalnya ini masuk dan duduk dalam sidangnya, bertanyalah qadhi Syuraih, “Apa tuduhanmu wahai amirul mukminin?”

“Kudapati barangku berada di tangan orang ini. Barang itu jatuh dari ontaku pada malam anu di tempat anu, lalu sampai di tangan orang…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini