memuat…

China CNF Business Director – Oils & Oilseeds, Cargill Investments (China) Ryan Chen berbicara dalam diskusi sesi I pada hari kedua IPOC 2024 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/11/2024). FOTO/Dok.

NUSA DUA – Meningkatnya kekhawatiran mengenai penurunan pasokan minyak sawit di pasar global telah mendorong para importir melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencari substitusi. Akibatnya, para analis memperkirakan ketergantungan negara-negara importir terbesar yang merupakan tujuan utama ekspor kelapa sawit Indonesia tahun depan akan berkurang.

Hal itu terungkap dalam sesi diskusi pertama Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) ke-20, di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/11/24), yang mengangkat isu prospek industri sawit regional. Kekhawatiran itu terutama dipicu oleh rencana pemerintah meningkatkan produksi biodiesel dan menaikkan harga sawit, salah satunya akibat pungutan ekspor minyak sawit di Indonesia yang dinilai terlalu tinggi.

Diskusi tersebut menampilkan enam pembicara, yakni China CNF Business Director – Oils & Oilseeds, Cargill Investments (China) Ryan Chen; Direktur Eksekutif The Solvent Extractors' Association of India ⁠BV Mehta;CEO, Westbury Group ⁠Abdul Rasheed Jan Mohammad. Kemudian, Ketua Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) ⁠Mohamad Helmy Othman Basha; Analis Komoditas Lunak, Bloomberg ⁠Alvin Tai;Presiden Nasional, Asosiasi Produksi Sawit Nasional Nigeria (NPPAN)…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini