Fatau 75 tahun, badan PBB yang dikenal dengan UNRWA telah menjadi tulang punggung kesehatan dan pendidikan bagi warga Palestina yang berstatus pengungsi, populasi yang kini berjumlah 6 juta orang, termasuk sekitar 1,4 juta orang di Gaza. Di masa lalu, setiap kali terjadi pertempuran, organisasi ini juga akan melayani warga sipil yang mencari perlindungan di 300 sekolah dasar di wilayah kantong tersebut—yang dilindungi oleh bendera biru PBB.

Status itu tetap menjadi norma pada bulan-bulan pertama perang dahsyat yang terjadi saat ini. Kemudian, pada bulan Januari, Israel menuduh selusin pegawai UNRWA, yang merupakan singkatan dari Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, telah berpartisipasi dalam kekejaman pada 7 Oktober.. Tuduhan tersebut berdampak langsung pada pengaitan lembaga tersebut, yang telah lama dikritik oleh Israel karena mendukung aspirasi politik Palestina, dengan entitas teroris. Sebagai tanggapan, lebih dari 16 negara menghentikan kontribusi; AS, yang sebelumnya merupakan donor terbesar bagi badan tersebut, terus menahan pendanaan. Pada bulan Oktober, parlemen Israel, Knesset, meloloskan rancangan undang-undang yang melarang kerja sama dengan UNRWA, yang mendistribusikan sebagian besar bantuan kemanusiaan ke warga Gaza.

Jika diterapkan, undang-undang tersebut akan semakin menghambat upaya penyediaan makanan dan bantuan lainnya kepada 2 juta warga sipil yang terjebak di Gaza, di mana ancaman kelaparan semakin meningkat. Dalam jangka panjang, undang-undang tersebut bertujuan untuk membatalkan aparat PBB yang telah…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini