Gencatan senjata antara Israel dan militan Hizbullah di Lebanon dimulai pada Rabu pagi ketika kawasan tersebut bertanya-tanya apakah gencatan senjata akan tetap dilaksanakan.

Gencatan senjata yang diumumkan pada hari Selasa adalah langkah besar untuk mengakhiri pertempuran selama hampir 14 bulan yang dipicu oleh perang yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas.

Belum ada laporan mengenai pelanggaran, dan ada tanda-tanda perayaan di Beirut. Namun Israel mengatakan akan menyerang jika Hizbullah melanggar perjanjian.

Gencatan senjata tersebut menyerukan penghentian awal pertempuran selama dua bulan dan mengharuskan Hizbullah mengakhiri kehadiran bersenjatanya di Lebanon selatan, sementara pasukan Israel harus kembali ke wilayah perbatasan mereka. Ribuan tentara tambahan Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB akan dikerahkan di wilayah selatan, dan panel internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan memantau kepatuhannya.

Seorang juru bicara militer Israel, dalam postingan X berbahasa Arab pada setengah jam pertama gencatan senjata, memperingatkan para pengungsi di Lebanon selatan untuk tidak pulang dulu, dengan mengatakan bahwa militer tetap dikerahkan di sana.

Meskipun ada peringatan seperti itu, aliran mobil mulai menuju ke Lebanon selatan, yang berbatasan dengan Israel, setelah gencatan senjata pada Rabu pagi, menurut saksi mata Reuters.

Sebuah kendaraan yang mengangkut kasur dan barang-barang melaju ke selatan dari Zahrani, Lebanon, setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada hari Rabu. (Aziz Taher/Reuters)

Gencatan senjata dimulai pada pukul 4 pagi waktu setempat pada hari Rabu, sehari…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini