memuat…
Pemilik X dan SpaceX Elon Musk. Foto/anadolu
Pemilik X adalah sekutu utama Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama kampanyenya.
Pada hari Jumat (8/11/2024), dia dilaporkan ikut serta dalam panggilan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menurut beberapa media AS.
“Pembunuhan yang tidak masuk akal akan segera berakhir. Waktunya telah habis bagi para pemburu keuntungan yang suka menulis,” tulis Musk diposting di X pada hari itu.
Dia tidak membenarkan atau membantah laporan tentang persetujuan dalam panggilan telepon tersebut.
Postingannya merupakan balasan atas klaim komentator X yang produktif, Mario Nawfal, tentang “rencana Trump untuk Ukraina.”
Menurut Nawfal, Trump “dilaporkan merencanakan zona demiliterisasi sepanjang 800 juta antara Rusia dan Ukraina, dengan pasukan Inggris dan Eropa berpatroli di daerah tersebut. Berdasarkan usulan tersebut, Rusia akan mempertahankan wilayah yang diperolehnya, dan Ukraina akan setuju untuk tidak bergabung dengan NATO selama 20 tahun .” Ia mengutip Newsweek sebagai sumbernya.
Namun, Newsweek hanya mengulangi spekulasi anonim yang diberitakan awal pekan ini di Wall Street Journal (WSJ).
WSJ adalah surat kabar yang sama yang menuduh Musk melakukan “komunikasi…