Sumber cahaya di ruang angkasa yang awalnya diyakini sebagai galaksi yang membelokkan cahaya dari inti galaksi aktif jauh sebenarnya adalah lensa gravitasi yang sangat langka dan pertama dari jenisnya, menurut tim peneliti yang mempelajari sistem tersebut.
Sistem ini disebut J1721+8842 dan pertama kali ditemukan pada tahun 2017. Pada saat itu, sistem tersebut dianggap sebagai galaksi yang membelokkan cahaya quasar yang jauh—sebuah inti galaksi yang energik. Namun setelah dua tahun melakukan pengamatan dengan Teleskop Optik Nordik—serta data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb—tim baru-baru ini berpendapat bahwa objek tersebut sebenarnya adalah lensa majemuk, yang terdiri dari dua galaksi yang sejajar. Lebih lanjut, tim berpendapat bahwa cahaya merambat melalui lensa dalam pola zig-zag. Penelitian tim saat ini disimpan di server pracetak arXiv dan menunjukkan bahwa struktur langka tersebut dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan mendasar tentang kosmos.
“Dalam surat ini, kami menyajikan bukti dari kurva cahaya yang diperoleh di Nordic Optical Telescope (NOT), pengukuran pergeseran merah baru dari James Webb Space Telescope (JWST) Near InfraRed Spectrograph (NIRSpec), dan model lensa yang diperbarui, yang secara jelas mengonfirmasi hal tersebut. skenario di mana satu sumber dilensakan pada J1721+8842,” tulis tim tersebut.
Lensa gravitasi adalah benda yang mempunyai medan gravitasi yang cukup besar sehingga dapat membelokkan cahaya yang memancar…