memuat…
Pendukung pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menggelar aksi unjuk rasa di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta, Senin (2/12/2024). Foto/Ist
Mereka menuntut penyelenggara Pilkada Serentak 2024 mengusut dugaan kejadian yang terjadi selama proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Koordinator Aksi Unjuk Rasa Abdul Aziz mengungkapkan sejumlah tuntutan massa yang mengatasnamakan kelompok 'Masyarakat Jakarta Menggugat' dari atas komando mobil.
Dia meminta KPU Jakarta mengusut tuntas temuannya yang sudah tercoblosnya surat suara Pilkada sebelum digunakan di TPS 028, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
Surat suara milik Pramono-Rano sudah dicoblos sebanyak 18 buah oleh atas perintah ketua KPPS di TPS tersebut. Meski begitu, KPU Jakarta mengaku telah memecat pelakunya. “Anggota KPPS sudah dibayar. Ini konspirasi besar,” teriak Aziz di depan KPU Jakarta.
Aziz pun mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bersinergi dengan KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) demi mengungkap dugaan kejadian yang terjadi di Pilkada Jakarta 2024.
“Untuk mengungkap siapa dalang yang melakukan operasi untuk mencoblos calon pasangan nomor urut 03,” kata dia.