Pada tahun 1971, pesawat ruang angkasa Mariner 9 milik NASA tiba di Mars hanya untuk menemukan permukaan planet tersebut sepenuhnya tertutup dari pandangan, bersembunyi di bawah selimut debu yang disebabkan oleh badai besar. Badai debu Mars yang terkenal secara berkala melanda seluruh planet, dengan partikel-partikel kecil menyebar ke seluruh permukaan dengan kecepatan tinggi.

Badai duniawi lainnya mengancam misi ke Mars ketika debu menempel di permukaan robot penjelajah Planet Merah, terkadang menyebabkan kematian mereka sebelum waktunya. Sebuah tim ilmuwan planet dari Universitas Colorado Boulder mungkin telah menemukan faktor-faktor yang menyebabkan badai debu raksasa di Mars, yang sering kali dimulai dengan hari di Mars yang tampak menyenangkan. Temuan ini dipresentasikan pada pertemuan American Geophysical Union di Washington pada hari Selasa, dan dapat memiliki implikasi besar bagi misi manusia di Mars di masa depan.

Dengan menggunakan pengamatan dari Reconnaissance Orbiter NASA, para ilmuwan di balik temuan baru ini mampu mengidentifikasi pola cuaca yang mungkin mendasari sekitar dua pertiga badai debu besar di Mars. Tim menemukan bahwa cuaca hangat dan cerah dapat membantu memicu badai debu.

Instrumen Mars Climate Sounder yang terpasang di Reconnaissance Orbiter telah mengumpulkan data tentang atmosfer dan medan planet ini selama 15 tahun terakhir. Para ilmuwan meneliti data untuk mencari…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini