Saat Jeff Purdy menelusuri kembali jejak kakek buyutnya, Sam Glode, di Belgia selama Perang Dunia Pertama, dia kagum pada kedalaman terowongan yang digali oleh darah dan dagingnya sendiri di bawah garis pertahanan Jerman.
“Saya selalu ingin datang ke sini ke Belgia, dan berjalan-jalan, tapi saya tidak pernah bermimpi bisa berjalan di tempat Sam berjalan,” ujarnya sambil berdiri di tepi kawah di Sint-Elooi, Belgia, diyakini tertinggal setelah bahan peledak diledakkan di terowongan yang dibantu oleh nenek moyangnya.
Purdy adalah bagian dari delegasi Kanada yang mengunjungi Flanders Fields sebagai bagian dari acara peringatan Hari Peringatan pada hari Senin, dan Hari Veteran Pribumi Kanada pada hari Jumat.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, Belgia mengadakan upacara nasional pada hari Jumat, untuk menghormati sekitar 4.000 tentara Pribumi yang bertempur di Perang Dunia Pertama.
“Sayangnya mereka tidak mendapatkan pengakuan yang layak selama dan setelah perang, jadi kami ingin memberi mereka rasa hormat sekarang, dan memberikan rasa terima kasih kami yang abadi atas apa yang mereka lakukan untuk wilayah kami,” kata Veerle Viaene, koordinator warisan untuk Visit Flanders, sebuah organisasi yang bekerja untuk menarik pengunjung internasional ke wilayah tersebut.
Visit Flanders mengundang delegasi Kanada, yang terdiri dari masyarakat Pribumi dari Kanada Timur dan Barat, untuk menghormati dua veteran: Glode — seorang prajurit Mi'kmaw dari Acadia First Nation di Nova Scotia — dan Alex…