Setelah karier yang kuat membangun Bonobo dan mengadvokasi kesehatan mental pendirinya, Andy Dunn pindah ke Chicago bersama keluarganya. Beberapa tahun kemudian, dia menyadari hal yang menyedihkan: Dia belum mendapatkan teman baru.
“Saya rasa tidak mudah untuk mengakui pada diri sendiri bahwa Anda tidak punya teman,” kata Dunn kepada TechCrunch sambil tertawa. “Ini seperti, 'Saya tidak punya teman!'”
Pengalaman Dunn mewakili tren yang lebih besar: Orang Amerika merasa kesepian. Kesepian ini semakin meningkat pada awal pandemi, namun tidak sepenuhnya mereda seiring dengan pelonggaran lockdown dan pembatasan.
Dunn akhirnya mendapat teman baru, Gustavo Casas, sesama pendiri dan investor teknologi. Casas akan segera menjadi bagian dari tim Dunn untuk usaha terbarunya bernama Pie, sebuah jaringan sosial yang bertujuan untuk memecahkan masalah kesepian yang sama yang dia hadapi selama beberapa tahun pertamanya di Chicago.
Pie, yang diluncurkan di Chicago dan kini diluncurkan di San Francisco, menghubungkan pengguna dengan acara di wilayah mereka. Namun Dunn menata ulang konsep yang berlebihan dengan memberi insentif kepada pembuat konten untuk mengadakan acara.
“Kami percaya ada kelompok ekonomi tersembunyi yang suka berkumpul dan akan – seiring dengan berkembang dan pesatnya komunitas tersebut – membantu mengakhiri pandemi isolasi sosial ini,” kata Dunn. “Siapa yang hanya butuh uang dan modal untuk bisa melakukan pekerjaannya.”
Aplikasi acara seperti Partiful semakin populer, tetapi sering kali…