Memeriksakan kanker serviks tampaknya menjadi jauh lebih nyaman. Sebuah panel ahli yang berpengaruh menyerukan perubahan baru terhadap rekomendasi saat ini seputar skrining kanker serviks—perubahan yang seharusnya menghasilkan lebih sedikit pap smear bagi banyak wanita mulai usia 30an.
Pada hari Selasa, Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS mengeluarkan rancangan pedoman untuk skrining kanker serviks di AS. Perbedaan yang paling menonjol adalah merekomendasikan bahwa wanita berusia 30 hingga 65 tahun hanya perlu menjalani tes untuk jenis virus papiloma manusia yang berisiko tinggi ( HPV) setiap lima tahun, dibandingkan harus melakukan pap smear setiap tiga tahun. Pedoman ini seharusnya membuat skrining kanker serviks menjadi pengalaman yang tidak terlalu membuat stres bagi sebagian besar wanita Amerika.
USPSTF berada di bawah payung Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, namun anggotanya merupakan ahli sukarela dari luar yang didatangkan untuk meninjau bukti dan memberikan rekomendasi mengenai berbagai topik terkait layanan kesehatan preventif, termasuk skrining kanker. Pedomannya diikuti secara luas oleh para profesional layanan kesehatan dan bahkan dapat mempengaruhi cakupan asuransi dari intervensi seperti vaksin.
Saat ini, USPSTF merekomendasikan perempuan berusia 20 hingga 29 tahun untuk mulai menjalani pemeriksaan kanker serviks setiap tiga tahun melalui sitologi serviks (pap smear). Wanita berusia antara 30 dan 65 tahun saat ini…