Presiden terpilih Donald Trump dikelilingi oleh para pengusaha Silicon Valley – termasuk Elon Musk, Marc Andreessen, dan David Sacks – yang kini memberikan nasihat kepadanya mengenai teknologi dan isu-isu lainnya.

Dalam hal AI, kelompok ahli teknologi ini sepakat mengenai perlunya pengembangan dan adopsi AI secara cepat di seluruh AS. Namun, ada satu masalah keamanan AI yang sering diangkat oleh kelompok ini: ancaman “sensor” AI dari Big Teknologi.

Para penasihat Trump di Silicon Valley dapat menjadikan respons chatbot AI sebagai medan pertempuran baru bagi kaum konservatif untuk melawan perang budaya yang sedang berlangsung dengan perusahaan teknologi.

Sensor AI adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana perusahaan teknologi memanfaatkan jawaban chatbot AI mereka untuk menyesuaikan diri dengan politik tertentu, atau memaksakan kebijakan mereka sendiri. Orang lain mungkin menyebutnya moderasi konten, yang sering kali mengacu pada hal yang sama tetapi memiliki konotasi yang sangat berbeda. Sama seperti media sosial dan algoritme penelusuran, mendapatkan jawaban AI yang tepat untuk acara berita langsung dan subjek kontroversial adalah target yang terus bergerak.

Selama dekade terakhir, kaum konservatif telah berulang kali mengkritik Big Tech karena menyerah pada tekanan pemerintah dan menyensor platform dan layanan media sosial mereka. Namun, beberapa eksekutif teknologi mulai memoderasi posisi mereka di depan umum. Misalnya, menjelang pemilu 2024, CEO Meta Mark Zuckerberg meminta maaf kepada Kongres atas…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini