Ketika permintaan listrik pusat data melonjak, perusahaan teknologi mencari cara untuk memangkas penggunaan listrik di mana pun mereka bisa. Pendinginan adalah langkah awal yang tepat, karena pendinginan dapat menyumbang sekitar 40% konsumsi energi pusat data, menurut McKinsey.
Sebagian besar pusat data didinginkan dengan meniupkan udara dingin melalui server mereka. Masalahnya adalah, udara adalah cara yang tidak efisien untuk memindahkan panas. Itu sebabnya perusahaan seperti Amazon, yang banyak berinvestasi pada server AI yang boros daya, beralih ke pendingin cair.
Salah satu startup, Nexalus yang berbasis di Irlandia, berpendapat bahwa pendekatan air panasnya tidak hanya lebih efisien, namun juga menghasilkan limbah panas yang sebenarnya berguna bagi industri lain.
Inti dari sistem pendingin cair Nexalus menggunakan apa yang dikenal sebagai pendingin cair langsung ke chip, di mana unit pendingin yang berada di atas CPU atau GPU dipasang untuk memfasilitasi aliran cairan pendingin. Berbeda dengan beberapa desain lainnya, desain ini tidak menggunakan saluran kecil untuk mengarahkan aliran cairan melalui pelat pendingin. Sebaliknya, ia memompa cairan melalui lubang-lubang kecil yang diarahkan ke pelat pendingin, seperti bagaimana selang pemadam kebakaran mengarahkan air ke api. Microjet tersebut mengarahkan cairan ke titik terpanas pada chip, sehingga sistem berjalan pada tekanan yang lebih rendah. Perusahaan dapat menyesuaikan microjet tersebut dengan chip yang berbeda, kata CTO Tony Robinson.
Nexalus kemudian menyegel seluruh server di dalam kotak yang sesuai dengan ruang rak 1U normal. Di dalam…