memuat…
Kesan yang ditimbulkan oleh kata-kata tersebut membuat penguasa tiran itu pun terpaksa melepaskan Sang Darwis. Ilustrasi: AI
PARAsufi dikenal sebagai Pencari Kebenaran. Kebenaran ini berupa pengetahuan akan kenyataan tujuan.
Suatu kali, seorang tiran yang bebal dan Tamak ingin memiliki kebenaran ini sendiri. Namanya Rudarigh (Roderick, Roderigo), seorang raja besar di Murcia, Spanyol. Ia menetapkan bahwa kebenaran bisa ia peroleh dengan memaksa Umar al-Alawi dan Tarragona untuk mengungkapkannya.
Umar ditangkap dan dibawa ke istana. Kata Rudarigh, “Aku sudah menitahkan agar kebenaran yang kau ketahui harus kau sampaikan padaku dalam kata-kata yang bisa kumengerti, kalau tidak nyawamu akan kucabut.”
Jawab Umar, “Apakah Tuan mengindahkan kebiasaan di istana terhormat ini, di mana bila seorang tahanan mengatakan kebenaran untuk menjawab suatu pertanyaan dan kebenaran itu memang benar adanya, maka tahanan itu akan dibebaskan?”
“tentu saja,” balas raja.
“Biarlah Semua yang hadir di sini menjadi Saksinya,” kata Umar, “dan kini saya akan mengungkapkan bukan satu melainkan tiga kebenaran.”
“Kami semua harus yakin,” kata Rudarigh, “bahwa apa yang kau katakan sebagai kebenaran memang benar adanya. Bukti-bukti harus menguatkan perkataanmu.”
“Bagi raja seperti Tuan,” sahut Umar, “yang tidak cukup hanya diungkapkan satu kebenaran melainkan tiga, kami juga bisa memberi kebenaran yang terbukti…