Sama seperti sebagian orang, ada arakhnida di luar sana yang lebih suka mengambil makanan yang mereka bawa pulang, termasuk laba-laba ketapel (slingshot spider) (Theridiosoma gemmosum). Para ilmuwan baru saja mengetahui bagaimana laba-laba licik ini mengetahui secara pasti kapan saatnya meluncurkan diri dan jaringnya ke arah mangsa.

Para peneliti di Universitas Akron di Ohio melakukan penelitian tersebut, berharap dapat mengkonfirmasi dugaan tersebut. Dengan mengamati secara cermat laba-laba ketapel saat mereka didekati oleh calon camilan, para peneliti menemukan bukti bahwa laba-laba tersebut kemungkinan besar menggunakan getaran udara—alias suara—sebagai isyarat untuk menyerang. Temuan ini tidak hanya menyoroti makhluk misterius ini, tetapi juga menunjukkan bahwa suara lebih penting dalam perburuan laba-laba secara umum daripada yang kita asumsikan saat ini.

Laba-laba terkenal dengan beragam metode yang mereka gunakan untuk menangkap mangsa. Ada pula yang merupakan pelompat lincah yang menerkam korbannya tanpa curiga; yang lain membangun perangkap rahasia di tanah untuk melakukan penyergapan; dan beberapa bahkan pergi memancing untuk mencari makanan. Namun laba-laba ketapel, juga disebut laba-laba sinar, sangat mencolok dalam cara mereka berburu.

Arakhnida kecil ini (lebih kecil dari satu sentimeter) membangun jaring yang sekilas terlihat seperti jaring bola statis pada umumnya. Namun mereka juga menjalin garis tegangan yang menghubungkan pusat jaring ke batu atau struktur lain di dekatnya. Ketika mereka sedang mencari makanan, laba-laba…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini