memuat…

Raja Kesultanan Banten Sultan Haji terbujuk tipu muslihat VOC yang waktu itu menginginkan kekuasaan di Banten. Pada akhirnya, ia digantikan oleh ayahnya sendiri, Sultan Ageng Tirtayasa dan melakukan kudeta. FOTO/WIKIPEDIA

BANTEN – Kisah Pengkhianatan Sultan Haji terhadap Sultan Ageng Tirtayasa menjadi ulasan menarik untuk disimak. Insiden tersebut disebutkan terjadi akibat campur tangan dari Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Sultan Abu Nasr Abdul Kahar atau biasa dikenal Sultan Haji adalah Raja Kesultanan Banten yang berkuasa antara tahun 1683-1687 M. Menariknya, ia adalah putra kandung dari Sultan Banteng ke-6, yakni Sultan Ageng Tirtayasa.

Terlepas dari hubungan darahnya itu, Sultan Haji terbujuk tipu muslihat VOC yang waktu itu menginginkan kekuasaan di Banten. Pada akhirnya, ia digantikan oleh ayahnya sendiri dan melakukan kudeta.

Pengkhianatan Sultan Haji Terhadap Sultan Ageng Tirtayasa

Pada salah satu strateginya, VOC biasa memakai Devide et Impera atau politik pecah belah alias adu domba. Hal ini pernah dilakukan guna memecah belah Kesultanan Banten yang waktu itu dipegang oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

Demi memuluskan rencana, VOC mengincar Sultan Abu Nasr Abdul Kahar alias Sultan Haji jadi incaran VOC. Tak hanya karena statusnya sebagai Putra Mahkota, Sultan Haji kala itu sudah diangkat menjadi pembantu ayahnya untuk mengurus masalah dalam negeri.

Awalnya, VOC menghasut Sultan…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini