Agen AI sedang populer, sebuah tren yang didorong oleh AI generatif dan booming model bahasa besar (LLM) beberapa tahun terakhir. Membuat orang-orang sepakat tentang apa sebenarnya agen AI adalah sebuah tantangan, namun sebagian besar berpendapat bahwa mereka adalah program perangkat lunak yang dapat diberi tugas dan mengambil keputusan — dengan tingkat otonomi yang berbeda-beda.
Singkatnya, agen AI lebih dari sekadar chatbot: mereka membantu orang menyelesaikan berbagai hal.
Ini masih tahap awal, namun perusahaan seperti Salesforce dan Google sudah banyak berinvestasi pada agen AI. CEO Amazon Andy Jassy baru-baru ini mengisyaratkan Alexa yang lebih “agen” di masa depan, yang lebih mementingkan tindakan dan juga kata-kata.
Bersamaan dengan itu, para startup juga mengumpulkan dana dari hype tersebut. Yang terbaru adalah perusahaan Jerman Juna.ai, yang ingin membantu pabrik menjadi lebih efisien dengan mengotomatiskan proses industri yang kompleks untuk “memaksimalkan hasil produksi, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi emisi secara keseluruhan.”
Dan untuk mencapai hal tersebut, startup yang berbasis di Berlin hari ini mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan $7,5 juta dalam putaran awal dari perusahaan modal ventura Silicon Valley, Kleiner Perkins, Norrsken VC yang berbasis di Swedia, dan ketua Kleiner Perkins, John Doerr.
Belajar mandiri adalah caranya
Didirikan pada tahun 2023, Juna.ai adalah hasil karya Matthias Auf der Mauer (gambar atas, kiri) dan Christian Hardenberg (gambar atas, kanan). Der Mauer sebelumnya mendirikan mesin prediksi…