Donald Trump, yang baru saja memenangkan pemilu awal bulan ini dan mengakhiri kebangkitannya yang menakjubkan, dengan cepat mengumumkan rencana untuk pemerintahan baru yang lebih berani.

Masa jabatan pertama Trump sebagai presiden antara tahun 2017 dan 2021 ditandai dengan banyaknya pergantian presiden, dan ia memanfaatkan secara strategis dengan menempatkan orang-orang yang bertugas di posisi tingkat kabinet selama beberapa bulan.

Posisi kabinet, bersama dengan beberapa peran administrasi lainnya, umumnya memerlukan persetujuan Senat. Dalam postingan media sosialnya pada 10 November, Trump mengatakan siapa pun yang ingin menjadi pemimpin mayoritas Partai Republik harus setuju untuk tidak menghalangi penunjukan presiden sementara.

PERHATIKAN l Biden dan Trump bertemu:

Trump dan Biden mengadakan pertemuan simbolis di Gedung Putih: Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Yasmeen Abutaleb, reporter Gedung Putih di Washington Post, mengulas pertemuan singkat Presiden AS Joe Biden dengan presiden baru Donald Trump, dan menjajaki apa yang mungkin terjadi selanjutnya ketika Trump bersiap untuk menjabat kembali.

Apa yang disebut sebagai penunjukan reses adalah praktik yang umumnya dihindari sejak keputusan Mahkamah Agung AS pada tahun 2014, dan dimaksudkan untuk digunakan ketika majelis mempunyai waktu istirahat yang sah. Setidaknya satu pakar konstitusi telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Trump mungkin berupaya menghindari sidang konfirmasi calon yang kontroversial.

Selain pilihan kabinetnya, nasib direktur FBI Christopher Wray juga akan diawasi dengan ketat. Wray, seorang Republikan, adalah…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini