memuat…
Ribuan Yahudi ultra-ortodoks ikut bergabung di Gaza dan Lebanon. Foto/X/@EliAfriatISR
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, perintah wajib militer akan dikeluarkan secara bertahap, dimulai pada hari Minggu, setelah evaluasi militer.
Menteri Pertahanan, Israel Katz, berencana mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mengungkap kompromi yang akan membantu mengintegrasikan kaum Yahudi ultra-Ortodoks (Haredim) ke dalam militer, sambil menghormati praktik keagamaan mereka.
Katz menekankan bahwa tentara akan melakukan segala upaya untuk memastikan lingkungan yang mendukung, yang memungkinkan umat Yahudi untuk memenuhi tugas militer mereka sambil mempertahankan gaya hidup religius mereka.
Namun, rincian tentang bagaimana proses ini akan berlangsung masih belum jelas.
Keputusan ini mengikuti putusan Mahkamah Agung Israel pada bulan Juni, yang mengamanatkan penyertaan kaum Yahudi Haredi dalam rencana nasional, bersama dengan warga negara Israel lainnya.
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
Meskipun ada keputusan ini, komunitas ultra-Ortodoks secara historis menentang dinas militer, dengan menegaskan bahwa tugas mereka…