memuat…

Kerusuhan di Amsterdam merupakan gerakan anti-Zionisme. Foto/X/@GASLIGHTER_

GAZA – Seorang profesor Israel dan direktur sebuah lembaga terkemuka Lembaga pemikir Israel, Maya Sion-Tzidkiyahu, telah mengakui bahwa kejahatan dan kekerasan di ibu kota Belanda, Amsterdam, minggu lalu bukanlah anti-Semit, melainkan anti-Israel atau anti-Zionis.

Minggu lalu, perkelahian terjadi di jalan-jalan ibu kota Belanda, Amsterdam, yang dipicu oleh para penggemar tim sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv, ketika mereka ketakutan hinaan anti-Arab dan anti-Palestina, menurunkan bendera Palestina dari berbagai properti, dan menyerang penduduk setempat yang berusaha mencegahnya.

Insiden tersebut mengakibatkan pemukulan terhadap banyak penggemar dan agresor Israel, yang menyebabkan tuduhan dan laporan media tentang serangan gaya 'pogrom' anti-Semit yang meluas terhadap orang Yahudi.

Mengapa Kerusuhan di Amsterdam Bukan Anti-Semitisme, tetapi Gerakan Anti-Zionisme?

1. Orang Belanda Memusuhi Israel, Bukan Orang Yahudi

Dalam sebuah wawancara media, Maya Sion-Tzidkiyahu – direktur Program Hubungan Israel-Eropa di lembaga pemikir Israel, Mitvim, dan dosen di Forum Eropa Universitas Ibrani dan Program Studi Uni Eropa Universitas Tel Aviv – menyatakan bahwa para demonstran yang menentang penggemar Israel “tidak mencari orang Yahudi; serangan mereka ditujukan terhadap orang Israel. Mungkin beberapa dari mereka…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini