India, negara dengan populasi terbesar di dunia dan pasar internet terbesar kedua setelah Tiongkok, kini semakin aktif secara digital. Namun, digitalisasi yang pesat ini disertai dengan meningkatnya risiko penipuan online.
Penipuan dunia maya meningkat di India hingga pada titik di mana pemerintah India memperkirakan jumlah penipuan tersebut dapat mencapai 0,7% dari PDB negara tersebut – lebih dari $14 miliar – pada tahun depan. Bahkan sistem yang didukung pemerintah, termasuk Aadhaar, telah menjadi sasaran pihak jahat dalam beberapa kasus.
New Delhi terus memperkenalkan persyaratan peraturan baru untuk membatasi transaksi digital yang menipu. Meskipun demikian, pembaruan ini sering kali membebani bisnis untuk memperbarui teknologi mereka secara rutin. Upaya pemberantasan penipuan digital terkadang juga menimbulkan gangguan. Misalnya, larangan baru-baru ini terhadap penggunaan nomor rekening permanen yang tidak sah telah mengganggu transaksi beberapa platform fintech.
Equal, sebuah startup yang berbasis di Hyderabad, bertujuan untuk mengatasi semua ini dengan rangkaian produk verifikasi identitas dan berbagi data keuangan.
Startup berusia dua tahun ini membantu bisnis menyederhanakan persyaratan kenali pelanggan Anda (KYC), pencegahan penipuan, dan kepatuhan terhadap peraturan dengan mengintegrasikan lebih dari 50 basis data identitas dan ribuan penyedia API. Startup ini juga baru-baru ini mengakuisisi saham yang dirahasiakan di agregator akun OneMoney untuk menggabungkan layanan verifikasi identitasnya dengan…