Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah menjadi rumah bagi para astronot selama hampir 30 tahun, namun pesawat ruang angkasa yang sudah tua ini akan pensiun pada akhir dekade ini, meninggalkan kesenjangan besar di orbit rendah Bumi. NASA berharap dapat mengisi kesenjangan tersebut dengan ISS versi komersial. Namun, hingga hal itu terjadi, badan antariksa tersebut bersikeras untuk mempertahankan kehadiran manusia di lingkungan gayaberat mikro agar tetap berada di jalur pendaratan astronot di Mars.

NASA merilis versi terakhir dari “Strategi Gayaberat Mikro Orbit Bumi Rendah”, yang menyoroti perlunya mengirim misi manusia jangka panjang ke luar angkasa setelah pensiunnya ISS. Badan antariksa tersebut menjuluki strateginya “detak jantung berkelanjutan”, sebuah pilihan kata yang tampaknya aneh untuk menyampaikan perlunya “penerbangan jangka panjang enam bulan hingga satu tahun untuk mengurangi risiko perjalanan ke Mars di masa depan,” tulis NASA. “Penerbangan selama 30 hari hingga enam bulan juga akan memiliki nilai terbatas,” tambah badan antariksa tersebut.

Kunci dari misi ini adalah peran manusianya. “Saat melakukan transisi dari [ISS] untuk stasiun luar angkasa komersial di masa depan, NASA akan mempertahankan kehadirannya secara konsisten dan berkelanjutan di orbit rendah Bumi,” bunyi laporan itu. “Irama aktivitas manusia yang tidak terputus ini akan memungkinkan NASA mengurangi risiko pengiriman manusia ke Mars, mempertahankan keterampilan operasional yang penting, mempertahankan irama transportasi yang stabil, terus memajukan ilmu pengetahuan, dan…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini