Mendeteksi rasa sakit pada hewan tidak semudah menanyakan perasaan mereka; mereka tidak bisa bicara. Namun, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi tanda-tanda rasa sakit—hewan mungkin menyuarakan rasa sakit melalui jeritan yang tidak menyenangkan, atau mungkin tidak makan sebanyak yang diharapkan. Mengukur apakah mereka kesakitan tidak selalu mudah, dan bisa bersifat subjektif, sehingga memerlukan pengalaman puluhan tahun untuk membuat keputusan apakah seekor hewan dalam kesusahan.
Untungnya, terlepas dari segala kekurangannya, salah satu area di mana kecerdasan buatan bekerja dengan baik adalah dalam pengenalan pola. ChatGPT pada dasarnya sangat baik dalam mengenali cara menghasilkan kalimat logis setelah melihat banyak contohnya; memberi Google Lens gambar seekor kucing dan Google Lens dapat menemukan jutaan lainnya, hanya dengan mengisolasi semua karakteristik unik seekor kucing.
Para ilmuwan yakin ide yang sama dapat diterapkan untuk mengenali rasa sakit di wajah hewan. Pengalaman puluhan tahun dari dokter hewan dalam mengidentifikasi wajah yang sakit dapat dimanfaatkan oleh algoritme AI untuk mengotomatiskan proses ini bagi para peternak. Teknologi ini pada akhirnya dapat diterapkan pada pasien non-verbal lainnya, khususnya anak kecil.
Phys.org melaporkan minggu ini tentang hasil penelitian dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Florida. Para peneliti di sana fokus pada kambing, memfilmkan wajah 40 subjek, beberapa di antaranya kesakitan dan lainnya…