Istilah “penyembelihan babi” telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan penipuan online yang dapat menguras tabungan dan penghidupan finansial masyarakat. Sayangnya, istilah tersebut gagal membuat orang untuk maju dan melaporkan kejahatan ini, sebagian karena tidak ada korban yang ingin disebut “babi,” menurut Interpol.

Interpol (yang secara teknis juga merupakan babi, jika Anda memikirkannya) meminta pemerintah dan organisasi untuk berhenti menggunakan pemotongan babi sebagai istilah umum untuk penipuan online. Alasan utamanya: ungkapan tersebut, meski menggugah dan menarik perhatian, justru menyalahkan korban dan bukan pelaku kejahatan. Hal ini masuk akal mengingat asal muasal frasa tersebut, yang bukan berasal dari penegak hukum atau pakar keamanan siber, melainkan dari para penipu itu sendiri.

Berbeda dengan penyembelihan babi, yang telah menjadi istilah umum, Interpol merekomendasikan penggunaan istilah yang lebih spesifik yang berfokus pada tindakan pelaku kejahatan dibandingkan korbannya. Misalnya, istilah-istilah seperti “penipuan investasi” atau “umpan romantis” lebih akurat mendefinisikan penipuan yang dilakukan dan tidak memberikan stigma tambahan pada orang-orang yang menjadi mangsanya.

Meskipun perubahannya terlihat kecil, hal ini dapat membawa perbedaan. Bahasa dikenakan berbagai cara yang mungkin tidak kita sadari. Misalnya: mengatakan seseorang “melaporkan” suatu kejahatan alih-alih mengatakan bahwa mereka “menuduh” suatu kejahatan…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini