memuat…

Kapal layar VOC berlabuh di Laut Banda, Kepulauan Maluku. VOC terlibat perebutan monopoli perdagangan cengkeh dengan Spanyol di Maluku. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE FILM PERANG AMBON vs VOC BELANDA

VOC perusahaan dagang Belanda, memperluas pengaruhnya ke wilayah timur Nusantara. Salah satu daerah yang diincar oleh VOC adalah Pulau Ternate di Kepulauan maluku . Perebutan wilayah dengan Spanyol pun tak terhindarkan, bahkan benteng Spanyol di Pulau Bacan juga direbut oleh VOC.

Benteng itu kemudian diberi nama Fort Barnevelt. Tak berselang lama, VOC Belanda selama dua tahun berhasil membangun benteng-benteng yang dilengkapi oleh 500 orang tentara di daerah Taloko, Takome, dan Kalamata, Pulau Ternate; Tapasoho, Ngofakiaha, dan Tabalola di Pulau Makian; dan beberapa lagi di Jailolo atau Halmahera, dan Pulau Tidore.

Kebijakan monopoli cengkeh VOC di Maluku mengalami perubahan sekitar tahun 1650-an. Perubahan itu sudah tampak sejak Sultan Hamzah (1627-1648), adik Sultan Baabullah, masih muda. Saat itu Hamzah, adik Sultan Baabullah pernah disandera oleh Gubernur Jenderal Spanyol Pedro da Cunha menyandera Sultan Said ke Manila. Ia baru kembali ke Ternate, sekitar tahun 1627 dan langsung dipilih oleh Dewan Kerajaan sebagai sultan.

Dikutip dari “Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia”, salah satu tantangan yang…

Tautan sumber

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini